Salah satu penerapan protokol kesehatan yaitu dengan mencuci tangan setiap saat |
Melakaukan aktifitas dipagi hari dengan bersepeda |
Suasana desa saya yang menanam tumbuhan di depan rumah masing-masing |
Nama saya Avita Nur Cahyani lokasi tempat tinggal saya bertempat di desa Jolotundo RT/RW 01/01 dukuh Krajan kecamatan Lasem kabupaten Rembang Jawa Tengah. Program dari covid-19 di tempat tinggal saya terdapat kegiatan sosialisasi mengenai corona, penyemprotan desinfektan serta pembagian masker dan handsinitaizer, dll.
Suasana di desa saya tentang penyediaan fasilitas cuci tangan pada masa pandemi covid-19 setiap rumah menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah masing-masing. Tidak lupa juga masyarakat menggunakan masker jika ingin keluar rumah.
Aktifitas/kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti hajatan, mengajian, arisan, tahlilan, hingga upacara kematian diberhentikan dulu. Kegiatan mata pencaharian masyarakat di daerah saya sedikit berbeda dengan keadaan sebelumnya. Adapun program bantuan sosial yang didapatkan warga di desa saya ada beberapa jenis mulai dari pemerintahan provinsi, kabupaten maupun desa.Bantuannya ada yang berupa uang dan ada yang berupa sembako.
Suasana kegiatan pembelajaran madrasah dan pendidikan formal di sekolah diliburkan selama pandemi covid-19. Selain itu beribadah didaerah saja contohnya sholat berjamaah, sholat Jumat diberlakukan sosial distancing/menjaga jarak.
Fenomena keseharian yang berbeda dari biasanya sebelum pandemi, masyarakat berkegiatan tanpa menggunakan masker, tanpa jaga jarak, jarang menggunakan handsinitaizer serta anjuran protokol lainnya namun pada saat diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru, masyarakat menggunakan masker, berlakunya jaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun atau menggunakan handsinitaizer.
Kegiatan mencuci tangan menggunakan sabun sering dilakukan setiap orang saat berpergian atau setelah berpergian tidak lupa juga untuk menggunakan masker dan berjaga jarak. Selain itu harus diimbangi dengan istirahat yang cukup dan rajin berolah raga dan juga memakan makanan yang bergizi.
Perilaku yang dilakukan masyarakat setelah berpergian dalam mematuhi protokol kesehatan diantaranya;
a.Jangan bersentuhan anggota keluarga sebelum mandi.
b.Segera mencuci pakaian dan masker dengan bersih.
c.Bersihkan HP/benda lain dengan desinfektan.
d.Tingkatkan daya tahan tubuh dengan asupan yang bergizi dan istirahat yang cukup.
e.Jaga kesehatan mental dengan cara melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama keluarga.
Salah satu contoh dari penggunaan teknologi yaitu pembelajaran daring, pembelajaran daring dilakukan sekolah demi melancarkan aktivitas pendidikan para siswanya. Saat melakukan daring tersebut pada sisi yang menyenangkan, namun ada juga yang kurang menyenangkan. Adapun contoh dari yang menyenangkan saat pembelajaran daring adalah:
1) Waktu kebersamaan bersama keluarga lebih luas.
2) Kita bisa sharing dengan keluarga tentang mata pelajaran
3) Bisa sedikit santai dalam mengerjakan tugas.
Tradisi seperti silaturahmi, jabat tangan, berkumpul saat ronda malam, dan angkringan tolak belakang dengan adaptasi kebiasaan baru. Setiap orang harus mematuhi protokol dari pemerintah diantarnya stay at home (tinggal di rumah jika tidak ada urusan yang penting), work from home (bekerja dari rumah), social distancing dan physical distancing.
Adapun kebiasaan baru yang tidak mematuhi peraturan kesehatan cenderung berdampak meningkatkan atau menambah kasus covid- 19. Apalagi kalau protokol kesehatan tidak dilakukan oleh setiap orang di masyarakat, tentunya akan sangat memperburuk keadaan. Respon masyarakat terhadap perubahan perilaku keseharian untuk disiplin menggunakan protokol kesehatan di antaranya;
a. Menciptakan ketahanan pangan dan ekonomi melalui desa
b. Sanksi sosial terlihat melalui olokan, ejekan, sindiran, atau bahkan pengujian terhadap anggota masyarakat melanggar. Setiap orang harus mematuhi protokol kesehatan, jika melanggar pasti akan mendapatkan ejekan atupun sindiran dari orang lain. Sindiran memang bersifat sangat sakit jika dirasakan, namun bisa juga sindiran tersebut dapat membangun supaya berperilaku yang positif. Sindiran atau ejekan dapat menyadarkan kita bahwa yang kita lakukan tersebut salah, sehingga dari ejekan tersebut membuat kita lebih berhati-hati & berfikir untuk melakukan sesuatu.
c. Keterlibatan orang tua, saudara, dan tokoh masyarakat atau tokoh kelompok menjadi sebuah teladan dan penghancur atau peran peran model.
Perubahan sosial memang kerap terjadi seiring waktu misalnya perubahan adaptasi yang saat ini digandrungi oleh hampir setiap siswa-siswi yaitu pembelajaran online. Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit. Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemot, gawai yang nggak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata bagi semua siswa-siswi.
Semoga saja virus ini cepat berlalu agar kita bisa bersekolah kembali,dan harus tetap menaati protokol kesehatan dari pemerintahan. Semoga kita dijauhkan dari segala mara bahaya aamiin.
NAMA : AVITA NUR CAHYANI
SISWA : SMA N 1 PAMOTAN
NO ABSEN : 07
KELAS : XII IPS 5
MAPEL : SOSIOLOGI